Senin, 15 Juni 2009

Marker sitologi

Sitogenetik

Marker kromosom (pada tumbuhan) merupakan setiap fitur pada struktur kromosom yang berbeda dan diwariskan yang dapat digunakan sebagai penanda (dapat dilacak biasanya dengan microskop) yang dapat digunakan dalam percobaan persilangan atau pemuliaan tanaman.
Terdapat variasi dalam jumlah kromosom. Setiap spesies memiliki jumlah kromosom yang karakteristik. Variasi dalam jumlah set kromosom (ploidi) umum ditemukan di alam. Organisme-organisme dengan kromosom yang merupakan kelipatan dari bilangan dasar (n) disebut organism euploidi.

Contoh euploidi adalah :

  1. Monoploid : satu set kromosom (n)
  2. Triploid : tiga set kromosom (3n)
  3. Tetraploid : empat set kromosom (4n)
  4. dst

Terdapat 2 tipe euploidi yaitu:

  1. Autopoliploid: menunjukkan bahwa ploidi hanya melibatkan set-set kromosom homolog.
  2. Alopoliploid: menunjukkan terlibatnya kromosom non homolog. Biasanya melibatkan dua spesies.

Misalnya dua set kromosom AA x BB menghasilkan F1 AB (hybrid steril). Selanjutnya terjadi penggandaan kromosom menjadi AABB (fertil).

Variasi-variasi dalam bilangan kromosom dapat terjadi dengan tidak melibatkan seluruh set kromosom, tapi hanya bagian-bagian dari suatu set. Variasi kromosom seperti ini disebut aneuploidi. Dalam tatanamanya diberi akhiran –somik.

  1. Monosomik : 2n-1
  2. Trisomik : 2n+1
  3. Tetrasomik : 2n+2
  4. Nulisomik : 2n-2

Variasi juga dapat terjadi dalam susunan segmen kromosom, yang meliputi :

  • Translokasi: bertukarnya segmen kromosom dengan kromosom non homolog. Kromosom dapat putus secara spontan atau dapat diinduksi hingga putus oleh radiasi. Ujung-ujung yang putus dapat bergabung ke dalam kombinasi non homolog (translokasi). Suatu translokasi resiprokal melibatkan pertukaran segmen antara dua kromosom non homolog.
  • Inversi: terjadi pertukaran segmen kromosom. Misal susunan normal suatu kromosom adalah 1-2-3-4-5-6, dan dapat terjadi pemutusan pada daerah 2-3 dan 5-6, dan bagian-bagian yang putus disisipkan kembali dalam susunan yang terbalik parasentrik dan perisentrik

Variasi kromosom lain adalah pada jumlah segmen kromosomal

  • Delesi
  • Duplikasi

Pustaka:

Gardner, E.J., Simmons, M.J., Snustad, D.P. 1991. Principles of Genetics. John Wiley and Sons, Inc, New York.
Stanfield, W. D. 1983. Genetika. Diterjemahkan oleh Apandi,M dan Hardy, L.T. Penerbit Erlangga, Jakarta


http://www.fp.unud.ac.id/biotek/analisis-molekuler/3-marker-sitologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar