Senin, 23 Februari 2009

Generasi Biru: Sepenggal Sejarah Bangsa Indonesia



Jenis Film



- Musical

Pemain
- Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho, Abdee, Bunda Iffet, Nadine Chandrawinata, Ophy Nambe

Sutradara
- Garin Nugroho

Penulis
- Garin Nugroho

Produser
- Ursula Tumiwa, Anastasia Rina

Produksi
- Set Film Dan Shooting Star



Sinopsis

Sebuah film musikal sebagai perayaan 25 tahun perjalanan musik SLANK, Menceritakan pertemuan SLANK dengan tokoh-tokoh yang memiliki trauma terhadap kekerasan, politik, drugs dan cinta.Tokoh Bimbim bertemu dengan tokoh anak kecil yang selalu sembunyi di bawah meja karena melihat orang tuanya diculik saat dia bermain di bawah meja. Kaka bertemu dengan Nadine, Ivan dan Ridho bertemu tokoh manusia binatang yang berperilaku seperti binatang karena pernah merasakan dihajar layaknya seekor binatang, sementara Abdi bertemu dengan tokoh ibu yang anak-anaknya diculik di masa reformasi. SLANK berusaha melawan berbagai bentuk kekerasan dan cekal yang menyebabkan trauma-trauma tersebut. Pada akhirnya mereka bisa bersama-sama keluar menuju pulau biru. Pulau tanpa kekerasan dan ancaman, penuh dengan kedamaian.


Review

Film musikal ‘Generasi Biru’ merupakan sebuah film yang memberikan warna baru bagi perfilman Indonesia. Film garapan sutaradara Garin Nugroho ini mempersembahkan grup musik Slank yang berakting didepan kamera.

Secara keseluruhan film ini bergenre film drama musikal. Namun, jika dilihat secara keseluruhan film ini sulit dikelompokan. Pasalnya film ini banyak mengandung unsur dokumenter, animasi, musikal, teaterikal, dan penuh dengan tarian-tarian.

Film ‘Generasi Biru’ ini mengangkat kelompok musik Slank yang telah berjalan selama 25 tahun. Film ini bukan hanya mendokumenterkan perjalanan grup musik tersebut, tapi memberikan gambaran sebuah semangat bermusik dengan pesan-pesan moral yang mengikuti sejarah bangsa Indonesia sendiri.

Walau film ini tidak bercerita seperti pada film umumnya. Namun, dengan campuran dokumentasi, animasi, musikalisasi, mampu memberikan sebuah pesan yang dalam kepada penggemarnya maupun penonton film ini.

Walau film ini tidak memberikan pesan secara harfiah, namun film ini menyiratkan pesan dimana grup ini mengkampanyekan sebuah kedamaian, dan menghindari kekerasan. Film ini memberikan banyak kritikan atas apa yang telah terjadi pada masa-masa orde baru hingga masa reformasi ini.


'Generasi Biru', film musikal ini menceritakan sejarah kecil perjalanan bangsa Indonesia yang diambil dari lagu Slank yang dirilis pada 1985 hingga 2008. Lagu-lagu itu pun dituangkan dalam bentuk visual oleh tiga sutradara kondang, Garin Nugroho, John De Rantau, dan Dosy Umar.

Sebanyak 15 lagu dipilih untuk menggambarkan cerita yang terbagi menjadi empat tema, kekerasan, politik, obat-obatan terlarang dan cinta. Tema kekerasan dan politik digambarkan dalam penggalan kisah Bimbim bertemu dengan salah seorang anak kecil. Anak kecil itu selalu bersembunyi di bawah meja karena trauma menyaksikan orang tuanya diculik saat ia bermain di bawah meja.

Sedangkan Ivan dan Ridho bertemu dengan tokoh manusia yang berperilaku seperti binatang. Abdee juga mendapatkan bagian tema kekerasan dan politik. Dalam perannya, Abdee bertemu dengan seorang ibu yang kehilangan anaknya di masa reformasi.

Tema cinta diwakili oleh Kaka. Vokalis itu menjadi seorang yang dapat menemukan cinta semu Nadine Chandrawinata. Di film tersebut, Nadine mendapatkan banyak peran. Salah satunya menjadi seorang pecandu narkoba.

Tak hanya gambar nyata, 'Generasi Biru' juga menyajikan animasi-animasi. Animasi tersebut menjadi pemanis yang sanggup membawa para penontonnya pada berbagai imajinasi. Imajinasi yang mengolok-olok dunia politik.

Selain itu, semua penggalan kisah itu dipercantik dengan balutan koreografi dan pantomin. Seluruh personil Slank menari dan bermusik di hampir 80% adegan 'Generasi Biru'. Dengan menyaksikan film ini, seolah-olah kita tengah berada di panggung konser Slank.

2 komentar: